blog: http://iscab.wordpress.com
***
Akhirnya kuubah blog ini dari status untuk semua umur menjadi PG13.
Beginilah Google mengenal blogku.
Nürnberg, 28 Mei 2012
iscab.saptocondro
*facepalm*
Ignatius Sapto Condro Atmawan Bisawarna bisa bicara banyak di Blogs
Di Sukamenak Indah, dekat jalanan terusan Kopo, di Kabupaten Bandung, terdapat pengarang lagu pop Sunda. Lagu-lagunya lumayan terkenal di tahun 80-an dan 90-an di Bandung. Pengarang ini bernama "Emen".
Lagu asyik, berjudul "Emen" karangan si Emen, cocok buat yang patah hati.
Buat yang pengen bunuh diri, pakai racun tikus yang belinya harus berutang.
Buat yang pengen gantung diri, pakai tali kolor warna hitam.
Lagu asyik, dimulai dari kesengsaraan patah hati, kemudian semakin lama semakin optimis dan semakin tegar dalam menjalani hidup. Cocok buatku yang sering menertawakan diri sendiri ketika menhadapi ketololan.
"Maunya sih aku bunuh diri, Emen... tapi aku masih ingin hidup, Emen... Biar sakit hati ini"
"Kahayangna kuring bunuh diri, Emen... tapi kuring masih hayang hirup, Emen... Najan kuring nyeuri hate" (versi Sunda)
Sekarang jalan Kopo bernama Jalan Kyai Haji Wahid Hasyim.
Jalan Terusan Kopo tempat berbelok ke Sukamenak Indah bernama Jalan Kopo-Sayati.
Nasib Emen bagaimana, yah, di abad 21 ini?
Nürnberg, 22 Mei 2012
Devosi untuk Lady Gaga
Devotione ad Domina Gaga
Devotion to Lady Gaga
Salam Gaga, Marry the Night.
Yoü and I besertamu
terpujilah engkau di antara Paparazzi
dan terpujilah buah tubuhmu, Little Monster
Lady Gaga, Mother Monster,
doakanlah kami yang Born This Way
sekarang dan waktu kami sampai The Edge of Glory
***
Ave Gaga, Marry the Night
Yoü and I tecum
benedicta tu in Paparazzi
et benedictus fructus ventris tui, Little Monster
Lady Gaga, Mother Monster
ora pro nobis Born This Way,
nunc, et in hora The Edge of Glory
***
Hail Gaga, Marry The Night
Yoü and I is with thee
Blesses art thou among Paparazzi
and blessed is the fruit of thy womb, Little Monster
Lady Gaga, Mother Monster
pray for us, who are Born This Way
now and at the hour of The Edge of Glory
***
Nürnberg, 17 Mei 2012
Satu hal yang bikin kangen sama Indonesia adalah mati lampu. Di saat inilah, gemerlap bintang dan senyum manis rembulan bisa terlihat cantik di malam hari. Selama tinggal 5 tahun di Bremen, Jerman, dulu cuma sempat kurasakan dua kali mati lampu.
Akibat seringnya mati lampu, DJ di Indonesia mengomposisi lagu ini. Cocok buat sarjana Teknik Elektro yang senang dengan hal yang kelap-kelip.
Salam dunia gemerlap (dugem) dan dunia kelap-kelip (dulalip).
Nürnberg, 17 Mei 2012
iscab.saptocondro
dugem dulalip
Setelah mendengarkan tangisan perempuan di apartemenku di Nürnberg, aku mendapatkan suatu inspirasi tentang lagu untuk Kuntilanak. Dalam budaya Jawa, ada tembang lain yang berhubungan dengan Kuntilanak. Lagu ini bernama Kidung Lingsir Wengi. Lingsir berhubungan dengan terbenamnya matahari dan Wengi artinya malam. Lagu ini cocok untuk didendangkan menjelang malam. Nyanyikan lagu ini dengan sepenuh hati, setelah Sang Mentari kembali ke peraduannya, selayaknya orang Jawa mengucapkan mantra dalam bentuk tembang maupun pupuh.
Nürnberg, 6 Mei 2012
P.S. Sebagai seorang dukun, aku melihat sosok kuntilanak sedang cukur ketek, di film-film Indonesia.