Minggu, 22 Februari 2009

Kembali


Mengapa hari-hari ini aku dilanda kekalutan?
(ditulis 1 Agustus 2008)

Kemampuanku dalam hal merencanakan tiba-tiba rusak. Padahal aku ingin menyelesaikan studi. Aku harus melakukan ini-itu dalam waktu yang terbatas.

Lalu baru saja, aku mendengar dua lagu berhubungan dengan patah hati secara beurutan. Padahal lagu tersebut dihasilkan oleh suatu hal yang random alias acak. Lagu-lagu tersebut adalah "You're Beautiful" James Blunt dan "Monday Morning" Rialto.

Akhir-akhir ini aku lagi kalut. Setiap kali naik angkot (maksudnya Bus dan Strassenbahn) teringat mantan. Melihat profil cewe-cewe cantik di Friendster, tiba-tiba kok mukanya pada mirip mantan? Mau tidur, tiba-tiba selalu ada bayangan mantan. Padahal aku selalu berusaha ngelanjor cewe bule pirang mata biru atau cewe brunette tapi punya senyum manis kaya Anne Hathaway. Nah, kadang-kadang ada mantan di mimpi.

Sebetulnya dalam lubuk hati yang terdalam aku masih mendambakan mantanku. Tapi di negeri Jerman ini, aku berusaha untuk melupakan mantanku. Satu-satunya cara melupakan mantan adalah cari cewe baru. Akan tetapi karena keluguanku, banyak kesempatan menggaet cewe bule yang terlewat. Aku tak tahu kalau cewe nanya tempat minum kopi artinya dia ngajak minum kopi. Aku tak tahu kalau cewe nanya kapan makan di Mensa lagi artinya ngajak makan bareng. Aku tak tahu cara berkenalan dengan cewe bule di Party. Aku tak tahu "pick up line". Pokoknya aku goblog deh kalau urusan cewe.

Selain itu, kepercayaan diriku sudah disedot habis dengan kasus 2 bulan vs 2 tahun. Aku butuh 2 tahun lebih pedekate untuk bisa mengajak mantanku nonton bareng berdua tapi setelah putus, mantanku cuma butuh 2 bulan untuk nonton bareng dengan cowo lain.

Udah itu, kemarin bertemu kawanku yang menyuguhi film yang ogah kutonton. Ide film itu adalah wanita lebih mudah selingkuh daripada pria. Gila aja kalau aku sampai nonton film kaya gituan. Lagi mau tesis begini, pantang nonton film dengan tema pria patah hati, wanita selingkuh, dan kasih tak sampai. Bisa-bisa aku drop-out, bunuh diri di Jerman, jauh dari tanah kelahiran.

In competition in mating and dating, I am always a loser. Akan tetapi ada satu pengecualian, yaitu dengan mantanku yang kemarin.

Seorang teman wanita, jauh-jauh dari Korea mendatangiku ke Bremen untuk menasihatiku bahwa cinta harus diperjuangkan dan cinta akan menemukan jalannya. Aku mencintai mantanku dan ingin memilikinya. Dulu aku berjuang mendapatkan cintanya dengan darah dan air mata tanpa air mani selama 2 tahun lebih. Nasihat temanku ini memberi semangat sedikit supaya aku berjuang agar mantanku balik padaku.


Selalu ada dua pilihan untukku:

Pertama, suatu hari aku akan balik ke Indonesia. Lalu bertemu mantanku. Aku akan berjuang keras memperjuangkan cintanya kembali. Walau dia berkeras hati, aku harus berjuang keras meluluhkan hatinya.

Kedua, aku berusaha mencari pengganti di Jerman. Cuma masalahku satu, aku tak tahu cara berkenalan dengan cewe. Andai aja ada cewe yang "make the first move", gua pasti bakal langsung terima. Kalau gua harus bikin "first move", itu hanya terjadi kalau gua sedang jatuh cinta atau lagi kena cinta pada pandangan pertama. Keberanianku hanya muncul saat aku jatuh cinta.


Kawan-kawan, andai kalian percaya Tuhan itu ada, doakan aku supaya mantanku mau balik padaku.

Kalau Tuhan tidak mengabulkan doa kalian, mudah-mudahan doaku mendapatkan cewe bule yang bisa dibawa pulang ke Indonesia yang terkabul.

Udah, ah. Aku sudah cukup depresi dengan kisah cintaku. Studiku sudah terganggu dengan kekalutan pikiranku. Sekarang aku harus berusaha mencintai C++. Nampaknya aku harus belajar mencintai C++ sebelum belajar mencintai wanita. Menyelesaikan studi jauh lebih penting daripada memiliki wanita.

Tidak ada komentar: