Jumat, 26 Desember 2008

Geheimnis

Geheimnis adalah bahasa Jerman untuk misteri.

Berbicara tentang misteri, banyak orang berkata aku adalah orang yang misterius. Kawan-kawan terdekatku dan orangtuaku juga tidak kenal siapa aku.

Selalu ada tembok yang menutupi mata orang untuk melihat diriku yang sebenarnya. Bahkan aku pun juga tidak tahu siapa diriku.

Mau diapa-apain juga aku sulit terbuka dengan orang lain. Mmmm... aku belum mencoba truth pill.

Akibat dari ketidakterbukaan ini, aku tidak punya hubungan dekat dengan orangtuaku. Aku selalu kebingungan jika pada saat wawancara kerja, aku ditanya tentang orang tua. Aku cuma bilang pekerjaan mereka dan sudah cukup. Aku pernah melamar kerja di institusi pendidikan Katolik. Pertanyaan pewawancara tentang hubunganku dengan kedua orang tuaku, tidak cuma tentang pekerjaan mereka. Aku tidak bisa menjawab. Seharusnya dulu kukatakan saja, aku tidak dekat dengan orang tuaku, bisa ganti pertanyaan lain. Orangtuaku suka bingung dengan anaknya sendiri.

Kawan-kawan terdekatku juga tahunya kalau aku seorang pendengar yang baik, senang makan, senang nonton film, suka tertawa, imaginatif, suka bercerita (kalau dikasih kesempatan), suka bercerita lucu (walau kadang-kadang garing, yang penting usaha), cerewet (kalau tidak ada orang lain yang lebih cerewet), suka gospol (gosip politik), mmm... gosip selebriti juga suka, suka telat datang kecuali kalau nonton film di bioskop. Tapi mereka tetap tidak kenal siapa aku. Aku tetap menjadi misteri.

Mantanku, sebut saja namanya "27092005-01042006", juga suka kesal dan uring-uringan karena tidak mengerti aku. Aku heran, kok, dia bisa tahan HTS 2 tahun, dan jadian cuma setengah tahun. Kami putus baik-baik karena aku merantau ke negeri seberang (yang jaraknya seperempat keliling bumi dari tempat tinggalnya). Sampai putus, nampaknya dia tidak bisa menembus tembok yang menutupi diriku.

Sepertinya, aku bakal kena masalah dengan wanita, karena masalahku ini. Andai aku bisa terbuka dengan orang lain.

Sebetulnya aku sudah mulai mengingat masa kecilku. Apakah ada trauma-trauma yang membuatku menjadi tertutup seperti ini? Ada banyak kejadian yang kuingat, yang mungkin berhubungan dengan ini. Tapi setelah tahu, apa yang harus kulakukan? Aku tidak pernah belajar psikologi, jadi aku tidak bisa mengatasi masalah ini.

Tidak ada komentar: