Jumat, 26 Desember 2008

Kebahagiaan yang menyakitkan

Percayakah kalau kebahagiaan bisa juga menyakitkan?aku sih percaya-percaya saja. Di dalam kebahagiaan kita, terkandung derita orang lain. Hal ini aku percaya supaya aku selalu terus hidup dalam pertobatan.

Ketika kita punya usaha, dan kita bahagia dengan uang yang kita peroleh, sering tidak kita sadari bahwa kebahagiaan kita berada di atas penderitaan para buruh yang kita tekan upahnya sebisa mungkin, dan hak-haknya diinjak-injak.

Ketika kita bahagia punya rumah bersih rapih, pakaian disetrika dan ditata rapi dalam lemari, karena kita memekerjakan pembantu, kita juga bahagia di atas penderitaan para pembantu yang upahnya kita tekan serendah-rendahnya.

Ketika kita bahagia punya pacar, atau mungkin bahagia bisa menikah, kita mungkin juga berbahagia di atas penderitaan orang lain yang patah hati karena mengharapkan cinta kita atau cinta pasangan kita.

Ketika kita bahagia karena diterima kerja di suatu tempat, kita juga membuat banyak orang tidak keterima kerja. Kita berbahagia di atas derita orang lain.Hal yang sama ketika kita dapat suatu posisi tertentu dalam pekerjaan, kita juga menyingkirkan banyak orang.

Ketika kita bahagia dapat beasiswa sehingga dapat studi lanjut ke luar negeri, kita pun menyingkirkan banyak kandidat lain. Kita bahagia di atas kekecewaan orang lain.

Nah, untuk itulah kita perlu mengucap syukur untuk semua kebahagiaan kita dan memohon pengampunan dari Tuhan untuk semua dosa yang kita sadari maupun tidak kita sadari.

Kalaupun ternyata Tuhan tidak ada, yah, kita pun perlu merasa bersyukur dan selalu sadar bahwa masih banyak orang yang menderita di dunia ini.

Tidak ada komentar: